Kamis, 27 Agustus 2015

Lompat Saja Dulu

Alkisah, tersebutlah sebuah daerah yang sudah lama melegenda hingga seantero rimba belantara, bernama jalan H. Moncong --sebuah nama jalan yang diambil dari nama seseorang, yang bukan nama sebenarnya, karena ternyata hanya nama samaran, tapi konon nama jalan ini benar-benar ada-- (halah! ribet banget dah, ah!) 

Di sana hiduplah seekor mamalia bernama canis familiaris alias anjing, yang tak lain adalah presdur dari "bakery telkom", sebuah provider jaringan telekomunikasi CDMA ternama. (jangan bilang denger kata "bakery" perut lo langsung keroncongan terus jadi kepengen makan? sorry, sedikit ngecewaain karena ternyata ini murni perusahaan jaringan, bukan outlet penganan! ok?) 

Di tempat yang sama, meski ngga persis bersebelahan, tapi masih bisa masuk kategori tetanggaan, hidup pula seekor serangga pekerja, berhati mulia, berkepribadian sederhana, berwajah SEADANYA BAHKAN MUNGKIN AKAN MENIMBULKAN RASA IBA BILA MELIHATNYA. (LHO, KOQ, TIBA-TIBA JADI CAPS LOCK GINI YAH? gimana cara ngecilinnya???) serangga yang terdaftar di pencatan sipil ini, ber-akta lahir dengan nama phlaeoba fumosa, atau lebih dikenal dengan panggilan... belalang. Doi selaku owner dari "rosid celluler", sebuah counter ponsel yang kecil-kecil tapi tengil, karena digadang-gadang bakal menguasai pangsa pasar pulsa di segala penjuru rimba. (sumpah! , inih gue lagi nulis apah, gue sendiri juga ngga ngerti, tapi plisss... coba di apresiasiin ajah...) 

(oh, ya, omong-omong kenapa nama tokoh-tokohnya mesti dipakein nama latin?? biar kedengeran keren man...) /m/ 

balik lagi ke narasi. 

Suatu ketika, saat pagi udah ngga buta, karena mentari bukan lagi merona, tapi udah benar-benar tertawa-tawa. di luasnya padang sabana, kumbang-kumbang menggoda bunga, bunga malu-malu hingga menjadi layu. entah kenapa kalimatnya seperti itu, aku pun tak tahu, yang jelas pada akhirnya anjing dan belalangpun bertemu. saling menyapa, karena meski hidup dihutan rimba, keduanya sama-sama makhluk yang berbudaya. 

belalang: "HEH, NJING! dari mana lo??" (kog, kayanya ngga enak banget di denger yah?? apa cuma perasaan gue aja??ah... tapi udahlah. ) 

anjing: "biasa lang... sama halnya kaya lo, nambah usia berarti kan makin tua. makin harus sering olah raga. berhubung gue ngga hobi maen futsal kaya lo, jadi alternatifnya lari-lari pagi gini. yah... sesekali lari dari tanggung jawab juga sih.(eh?) Nah, lo sendiri dari mana??" 

belalang: "inih... beli deposit pulsa, ngga enak sama pelanggan kalo nanti mao ngisi ulang, udah-jauh-jauh lari ke hutan, belok ke pantai eh, malah tereak-tereak, “pecahkan saja etalasenya!!” cuma gara-gara deposit saldonya malah ngga ada." 

anjing: "Oo... (bulat). eh, lang, sebelum pulang gimana kalo kita adu tinggi-tinggian lompat? bukan buat nyari siapa yang paling hebat, cuma pengen tau aja, udah sejauh mana dari masing-masing diri kita bisa melompat" 

belalang: "why not? i believe i can fly… I believe I can touch the sky… I think about it every night and day spread my wings and fly away… " (iya, iya, ngga nyambung. cos ini emang lirik lagunya R. Kelly, gue cuma lagi usaha walau agak-agak sedikit maksa, buat ngebiasain diri "nyuri-nyuri" bahasa asing. prepare go internasional man!) /m/ 

Kemudian tanpa ba-bi-lu, -eh ralat- tanpa ba-bi-bu, keduanyapun melompat di tempat, tepat pada hitungan keempat. ("koq empat? biasanya kan cuma sampe hitungan ketiga?" hadeh... protes mulu dah ah lo mah!! oke, pertama: biar bunyi rimanya ngga bikin pegel-pegel telinga. kedua: keseringan sama hal-hal yang biasa??? jangan heran kalo hidup jadi datar-datar aja) 

next... 

Lantas apa yang terjadi selanjutnya? apakah anjing yang notabenenya memiliki postur badan lebih besar bisa melompat lebih tinggi? atau mungkinkah, belalang dan anjing ternyata memiliki tinggi lompatan yang sama? 

to be continue... 




































eh, ngga ding, becanda. --kerupuk sih-- lagian juga ini cuma fabel yang dibaca sekali duduk, ngga usahlah dibikin berlarut-larut macam sandiwara oknum pejabat yang terjerat kasus korup. (eh?) 

Akhirnya setelah memanggil Jaya Merana sebagai juri karena doi selaku ketua MURI (Moncong Unjuk Rekor I?? --singkatan "i"nya masih gue pikirin--) dan melalui perhitungan yang mengutamakan keakuratan karena ini adalah sebuah moment yang prestisius dan amat sangat langka. serta tak lupa mengundang semua para awak media, yang tak hanya ada di seantero rimba belantara tapi juga para kuli tinta dari seluruh alam semesta, maka didapatkan hasil bahwa, tinggi lompatan belalang hanya seperempet dari tinggi lompatan anjing. tapi bila dilihat dari kemampuan melompat, ternyata tinggi lompatan anjing hanya empat kali dari tinggi tubuhnya, sementara belalang mampu melompat empat puluh kali dari tinggi badan yang dia miliki. 

so, who is winner?? 

keduanya menang dengan masing-masing sudut pandang. terserah lo mo liatnya dari sisi sebelah mana. 



(copy-paste-edit catatan Facebook Rizal Mahmuddhin,17 Desember 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar