Kamis, 27 Agustus 2015

Biji

"seperti janin yang dipengaruhi sifat turunan dari 23 kromoson pada ovum dan 23 kromosom pada sperma yang dibawanya. bagaimanapun buah bergantung pada benihnya, pada bijinya. 
sepertinya memang ngga mungkin juga yah, kalo biji rambutan akan berbuah semangka berdaun sirih?? secara itu emang cuma peribahasa yang dilagukan sama almarhum broery."

BASI. itu kan omongan guru biologi pertama kita di SMA.

"iyah, tapi apa kamu tau? buah rambutan dari bibit unggul sekalipun akan tetap bisa rusak karena serangan hama dan semacam ganggang? dan apa kamu juga tau, biji dari buah rambutan yang awalnya masam akan bisa menghasilkan buah yang manis pada akhirnya --semanis aku githu-- dengan cara penyambungan batang. okulasi?"

SUMPAH, PD GILA DAH LO. sebenernya mau ngomong apaan sih? bisa gak, kalo ga usah dibikin mutermuter? pegel ngedengernya. 

"coba di-analogi-in deh, biji itu sifat dasar kamu, hama dan ganggang cara kamu melihat sesuatu dari sisi negatif, sementara okulasi cara menilai dari sisi positif dan buah? yah, kamu cuma akan bisa mendapatkan buah, sesuai dengan bagaimana caramu merawat tanamannya. cara kamu mengambil sikap, itulah buah yang sebenarnya."

PENTING YAh?
whateveryousay-lah... tapi lo juga perlu tau, biar bagaimanapun elo lah yang mengajarkan gue untuk sedikit menjadi "gulma" , yang tahan terhadap ekstrimnya cuaca, dan mampu beradaptasi saat "ekosistem" ngga lagi alami. yang penting buat gue sekarang lo jangan kemana-mana, tetep di sini. walaupun itu cuma secara esensi dan bukan lagi eksistensi.


(copy-paste Facebook Rizal Mahmuddhin, 25 Desember 2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar