Minggu, 03 Oktober 2021

Produk Pribumi Berbahan Karung Goni


Turut menyemarakan ajang tahunan Trade Expo Indonesia di ICE BSD Tangerang selama 11 hingga 15 Oktober 2017, produk berlabel Pribumi barangkali bakal mencuri perhatian para pengunjung yang bertandang.

Pasalnya, berbeda dari kebanyakan produk tas dan sepatu yang biasanya dibuat dengan bahan denim, polyester, atau kulit, beberapa produk yang ditawarkan Pribumi justru dibuat dari bahan baku yang cukup anti mainstream, Karung goni.

Desainer sekaligus pemilik usaha Pribumi, Brizaldi Arifin menuturkan, pihaknya memang baru-baru ini mencoba bereksplorasi sedikit nakal dengan menggunakan bahan yang biasanya dipakai untuk menyimpan padi dan gandum tersebut. Tapi tak dinyana, ternyata produk yang baru diluncurkannya itu mendapat respon yang cukup positif dari pasar.

"Kami menggunakan burlap dari India, itu dari karung goni. Waktu kita launching ternyata banyak peminatnya," ujarnya kepada Akurat.co akhir pekan lalu.

Adli, begitu ia biasa disapa, mengatakan, bahwa dirinya bersama sang istri sebenarnya sudah cukup lama berkecimpung di dunia usaha tas dan sepatu handmade, namun sebelumnya produk-produk mereka bertema khazanah nusantara dan hanya menyasar masyarakat kelas menengah atas.

Bermaksud untuk bisa mengembangkan sayap, ia akhirnya membuat produk berbahan karung goni dan dimasukan kedalam produk bertema Pribumi Lite, yakni produk yang khusus menyasar masyarakat umum sehingga bisa menyentuh pasar yang lebih luas.


Untuk kisaran harga rata-rata, produk bertema Pribumi Lite tersebut dipatok dengan harga berkisar Rp900.000 hingga Rp1.450.000.

"Harganya lebih terjangkau lah yah, Nado Large itu Rp1.450.000, Nado Medium Rp1.200.000, nah, sebelahnya ada sepatu, Kita bilangnya sepatu Asmat, itu harganya Rp900.000. Itu penjualan 3 produk itu lagi booming banget," katanya merinci.

Sebagai bentuk pelayanan lebih, Adli menuturkan, untuk setiap pembelian produk-produk Pribumi, pihaknya berani memberi garansi selama 2 tahun kepada pelanggan.

Dikatakannya, dalam mengibarkan bendera Pribumi hingga bisa berumur panjang, ia mempekerjakan sekitar 20 orang karyawan dan perajin. Dimana dalam sehari masing-masing pekerja bisa memproduksi 2 sampai 3 produk tas.

Namun demikian, katanya melanjutkan, untuk produk sepatu butuh waktu yang relatif lebih lama. Hal itu lantaran ada beberapa proses khusus yang mesti dilakukan saat memproduksi produk alas kaki tersebut.

Terkait pemasaran, pria berusia di awal 50 tahun itu mengatakan, produknya tidak hanya menyebar di tanah air, namun juga sempat dipasarkan ke luar negeri melalui Kedutaan Besar Indonesia dibeberapa negara.

"Produk kita selama ini biasanya dipesan orang Indonesia yang ada di luar negeri. Atau Ibu Dubes kita, yang sudah pernah itu misalnya Dubes Jepang, Jerman, sejauh ini," imbuhnya.

Ia menambahkan, tak hanya melalui penjualan daring seperti website dan e-commerce, Pribumi juga memiliki galeri dan workshop di bilangan Pondok Cabe, Tangerang.

Pada kesempatan itu juga ia berharap, di masa mendatang masyarakat Indonesia bisa lebih menghargai dan mencintai produk dari negerinya sendiri. Sebab, beberapa kali ia temui, terdapat turis mancanegara yang justru mencari produk asli Indonesia.

"Saat ini masyarakat memang sudah mulai mencari produk Indonesia, semoga semakin bertambah. Karena produk kita ngga kalah dengan luar negeri," kata dia.

Adli menambahkan, "Kalau orang Indonesia mencintai produknya sendiri tentu orang luar jadi gak ragu dan akan ikutan mencintai juga," tandasnya kemudian.[]


https://akurat.co/produk-pribumi-berbahan-karung-goni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar