Minggu, 11 Juli 2021

Hippo, Perhiasan yang Menggenggam Konsep Hippies-Bohemian


Enam setengah tahun sudah Indri Sekar Sari dibuat sakit kepala. Perkara tersebut lantaran ia harus mencari-cari jenis kelamin usaha yang rancak dengan kata hatinya. Tak sia-sia, proses pencarian serupa menemukan jarum di tumpuk jerami itu pun lunas terbayar di pertengahan tahun 2015 lalu.

Hippo, merek dagang yang akhirnya mengkhatamkan pencariannya itu. Adalah produk perhiasan yang menggagas konsep Hippies dan Bohemian, yang tak lain dan tak bukan merupakan perlambang dari jiwa-jiwa bebas juga anti mainstream.

"Produk aku aksesoris, ada anting, kalung, gelang, tapi dengan konsep Hippies dan Bohemian," ujarnya saat berbincang dengan Akurat.co akhir pekan lalu.

Turut meramaikan Bazaar Ideafest X Tokopedia 2017, wanita berusia 33 tahun itu menawarkan produk jewelry dengan keunggulan beragam bahan benang dipadu kilau batu-batu alam, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.

"Bahan macem-macem, kita lebih banyak maen ditassel, benang, benangnya juga macem-macem ada benang rajut, ada benang wol, ada benang jahit biasa, terus nanti dikombinasikan pakai batu-batu alam," rincinya.

Ia menambahkan, "Bahan baku sebagian di dapat di pasar lokal, sementara bebebera bahan baku seperti liontin, kita suplai dari luar, ada yang dari Turki, Cina, juga Singapura," katanya lebih lanjut.

Indri, begitu wanita itu biasa disapa, menuturkan, bahwa dalam sehari dirinya mampu memproduksi 20 unit jenis kerajinan andai fokusnya tak terbelah urusan rumah.

Perihal harga, produk jewelry Hippo dibanderol dengan harga kisaran Rp50.000 sampai Rp250.000 per unit. Namun demikian tak perlu gusar, dirinya mengaku bisa diajak mufakat dengan cara-cara kekeluargaan.

"Kita juga bisa custom, kita fleksibel kok, misalnya ada yang pesen barang sebenernya (harga produk asli) Rp100.000, tapi dia uangnya ngga sampe segitu, ya bisa diaturlah (dengan mensubtitusi beberapa bahan)," terang Indri diplomatis.

Terkait sistem pemasaran, dirinya tak hanya mengandalkan penjualan daring dan menjajakan produk pada ajang pameran-pameran, tapi juga melakukan konsinyasi dengan beberapa store, antara lain di Living Room Bogor dan Balai Pelestarian Nilai dan Budaya DKI (BPNB DKI). Belakangan ia juga mulai menggandeng mesra e-commerce qlapa.com.

Kendati belum pernah menjual ke pasar global secara mandiri, namun sekali waktu produknya sempat terbang ke Amerika memenuhi pesanan pihak kedua yang menjadi perantara.

Disinggung mengenai omzet penjualan produk Hippo, Indri menuturkan jumlahnya tak menentu. Untuk pencatatan keluar masuk keuangan pun belum bisa dibilang akuntabel. Namun demikian jika boleh mengkalkulasi secara kasar, setidaknya ia bisa mengantongi pendapatan berkisar Rp3 juta hingga Rp15juta.

"Ngga nentu ya mas... Pernah dapet 3 juta, pernah dapet 15 juta, itu untuk gabungan semua produk ya, maksudnya, penjualan di store, online juga di bazar-bazar," jelas dia.

Pada kesempatan itu Ia berharap, usaha bisa terus berkembang dan berumur panjang. Dalam pada itu ia juga menyambut senang jika ajang pameran yang dihelat oleh Tokopedia dan e-commerce lainnya bisa semakin sering terselenggara. Hal itu dapat membantu dalam mengenalkan produk kerajinannya lebih dekat kepada masyarakat.

"Orang jadi lebih mengenal, sekarang kan memang bisa lihat di online, tapi di gambar dan aslinya kan suka beda. Nah, dengan acara bazar kata gini mereka bisa lihat lebih dekat barangnya, bisa lihat dulu material barangnya, walaupun mereka ngga beli, seenggaknya mereka udah pernah lihat langsung barang seperti apa, materialnya gimana," tutur Indri kemudian.[]


Telah tayang:
https://akurat.co/hippo-perhiasan-yang-menggenggam-konsep-hippies-bohemian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar