Minggu, 11 Juli 2021

Versail Handmade Soap, Buah Tangan Agar Mandi Tanpa Perlu Berbusa

 


Nana korobi ya oki. Demikian bunyi ungkapan Jepang yang kurang lebih memiliki arti; jatuh tujuh kali, maka bangun delapan kali. Dan ungkapan itulah yang melecutkan tekad seorang Velecia dalam membuat produk sabun dari tangannya sendiri.

Sempat berkali-kali gagal membidani sabun produksi rumah tangga, tak membuat gadis muda bermata sipit, berlesung pipit itu patah arang. Sebaliknya, ia justru semakin dibuat penasaran untuk bisa menghasilkan produk sabun yang tak hanya aman saat digunakan tetapi juga menarik dalam tampilan.

Dirasa tak cukup dengan hanya mengikuti runut video youtube tentang tutorial membuat sabun, ia pun menambah referensinya dengan melahap buku-buku aneka tips dan trik membuat produk pembersih badan tersebut.

Kerja kerasnya lunas, beberapa produk sabun buatan tangannya itu, kini tampak elegan terjaja di muka sebuah etlase dalam pameran bertajuk Bazaar Ideafest X Tokopedia 2017 yang dihelat di JCC, Jakarta, akhir pekan lalu.

"Versail Handmade Soap, ini sabun handmade, buatan sendiri, kelebihannya, kita bahan dasarnya natural, lalu kita juga nggak pakai pengawet, nggak pakai tambahan SLS. SLS itu sejenis detergen yang biasa dipakai untuk sabun yang kadang bisa bikin alergi, kulit merah-merah, gatal, makannya sabun kita aman lah," ujarnya saat ditemui Akurat.co.

Velecia menjelaskan, peruntukan produk sabunnya itu dibagi menjadi dua macam, yang pertama sebagai merchandise, giftting atau souvernir. Dan yang kedua sebagai pembersih badan yang biasa digunakan sehari-hari.

"Yang kita pajang di depan ini temanya tematik, biasanya bisa untuk souvenir, merchantdise, atau kado hadiah. Nah, kalau yang di belakang itu personaliti, untuk pemakaian sehari-hari," jelas Velecia.

Khusus untuk produk personaliti, ia menerangkan, Versail Handmade Soap mengangkat tema natural, maksudnya dalam proses produksi benar-benar mencampur bahan-bahan yang alami seperti teh, susu, kopi, coklat dan lain sebagainya.

"Yang personaliti, untuk pemakaian sehari-hari, itu kita angkat temanya menggunakan natural, maksudnya pakai green tea, milk, itu benar-benar pakai bahan asli, dan lagi-lagi semua ini ngga pake pengawet. Pewarnaan kita juga pakai food grade, pewarna yang biasa dipakai untuk makanan, jadi aman, kita usahakan semua bahannya benar-benar save dan semua kulit bisa cocok menggunakannya," katanya lebih lanjut.

Sembari mempersilahkan tim Akurat.co untuk menengok produknya, Velecia mengisahkan, pembuatan sabun buatan tangannya itu bermula dari kegiatan mengisi waktu luang saat dirinya tengah libur bekerja.

Ya, Valencia saat ini memang masih tercatat sebagai seorang karyawan di salah satu perusahaan swasta. Namun demikian, jauh di lubuk hatinya, ia memeram cita-cita untuk bisa menjadi wirausahawan pada suatu hari nanti sehingga tak perlu lagi bekerja pada orang lain. Dan mengibarkan Versail Handmade Soap merupakan salah satu langkah mula yang ia pilih untuk menuju kesana.

Ia mengungkapkan, sabun yang diproduksinya itu awalnya hanya dipakai untuk diri sendiri dan oleh orang-orang terdekat saja. Tapi ternyata setelah ia mencoba menawarkan kepada teman-temannya, mereka merasa cocok hingga memesan kembali produk sabun handmadenya itu.

"Dari situ mulai aku komersialin deh itu di instagram, eh, tau-tau Tokopedia ngontrak saya, awalnya sih disuruh join dulu, ya udah deh aku coba, habis itu, nextnya mereka akhirnya nawarin aku buat ikut acara-acara pameran kaya gini, sempet kaget juga sih, kok cepet banget dapet kepercayaan kaya gini," ujarnya dengan bungah.

Kendati tak bisa menyebutkan jumlah pendapatan yang diperoleh dari menjual produk Versail Handmade Soap, Velicia mengatakan produknya berada dikisaran harga Rp15.000 hingga Rp35.000 perbuah. Angka tersebut dipatok dengan berdasarkan dari berat produk.

"Aku baru sih, ya, belum ada setahun, jadi belum tahu pasti rata-rata pendapatan. Tapi kalau kisaran harga, aku bedain per-gramnya aja, emang sih untuk harga produksi lebih mahal dalam produksi yang natural, cuma aku bedain (harga) karena berat gramnya aja, untuk natural ini aku hargain Rp35.000, itu beratnya sekitar 100-110 gram, kalau yang kecil buat giftting dan merchantdise dengan bentuk kristal itu beratnya 30 gram, aku kasih Rp15.000 itu" rincinya.

Dalam melakoni bisnis rintisannya tersebut, ia mengungkapkan sering terkendala masalah bahan baku yang sulit dicari. Dan demi menjaga keamanan serta kualitas barang, ia juga perlu selektif saat memilah bahan baku yang cocok, serta harus benar-benar mendapatkannya dari produsen yang sudah terpercaya.

Tak berhenti sampai disitu, tantangan yang menghadangnya kemudian yakni terkait ketersedian alat-alat produksi. Untuk melengkapi beragam cetakan yang diperlukan, ia harus mengimpornya dari China lantaran di dalam negeri belum ada yang menjual alat-alat produksi sabun home industri.

"Misalnya untuk beli loyang, cetakan, saya kan biasanya pesennya dari luar negeri, nah, kalau pesen di online itu, karena saya kan masih kecil ya, jadi beli alat loyangnya itu paling satu-dua. Mungkin karena masih pembelian kecil jadi pengirimannya itu lama banget dan ongkirnya juga mahal banget, untuk alat-alatnya itu harus impor karena di Indonesia belum saya temuin," ungkap Velecia.

Dalam pada itu, ia juga menyampaikan kegusarannya terkait mengurus perizinan usaha yang dirasa cukup merepotkan dan rumit. Padahal, izin itu sangat diperlukannya untuk saat ini, mengingat produk yang ditawarkannya merupakan produk kosmetik yang akan lebih dipercaya masyarakat bila sudah mengantongi sertifikasi lulus uji dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

"Kalau boleh saran sih, buat aturan perizinan, gimana ya, kalau untuk sertifikasi ada levelnya lha ya, mungkin untuk level satu untuk usaha yang bener-bener masih awal dengan syarat-syarat yang lebih sederhana, kemudian yang kedua, lebih meningkat lagi syarat izinnya, maksudnya, kategorinya dipisah-pisah, jangan dipukul rata. Soalnya kok susah banget yak buat dapet izin itu," saran Velecia.

Pada kesempatan itu ia juga berharap agar masyarakat jangan takut menggunakan produk lokal. Menurutnya, para pelaku usaha yang baru merintis usahanya juga berhak untuk mendapat kesempatan berkembang. Jika dari masyarakat saja tak ada dukungan, bagaimana produk lokal bisa tumbuh dan menjadi tuan rumah di negerinya sendiri.

"Kalau bisa cobalah dulu satu, kalau misalnya cocok ya syukur, kalau nggak cocok, ya bisa kasih saran ke kita," pungkas Velecia. []

Telah tayang:
https://akurat.co/versail-handmade-soap-buah-tangan-agar-mandi-tanpa-perlu-berbusa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar