Selasa, 31 Mei 2016

Pematik Api dan Caramu Meramu Cemburu

di bangku deretan paling belakang sebuah kedai bakso depan gang sekolah kita dulu, dengan posisi duduk saling berhadapan di mana kamu memunggungi pintu masuk kedai itu. sama-sama kita menunggu pesanan mie ayam tanpa sawi untukmu dan bakso urat untukku.

ini kali pertama kita akhirnya bisa jajan sama-sama, sekaligus pertama kalinya juga aku melihat wanita itu. sendiri, persis sejajar denganmu, ia duduk di deret bangku nomer tiga dari pintu. 

mata kami bertemu, lebih tepatnya bertautan karena entah sudah berapa lama saling memandang. ya, aku memang tak begitu paham soal relativitas waktu. hingga pada akhirnya putaran 180 derajat lehermu memutus tatapan mata kami berdua, karena setelahnya ia seakan menyampainkan rasa penyesalannya padamu.

dan aku...

ya, seperti yang sudah sudah, saat tengah terlihat konyol aku akan bergegas menyentuh nikotin keparat itu. tapi tidak seperti biasa, karena dengan seketika kamu langsung merampas pematik apinya, lantas dengan senyum seribu ambigu menjulurkannya untukku.

cletak! cess...

hsseep... huff...

...senyap beberapa saat, seakan waktu membeku menjadi batu. hingga akhirnya kamu membuka suara, "dulu, pada tanggal 12 november 1821, istana pulau tiga hangus terbakar karena serangan tentara siam. membuat istana megah di kedah itu musnah...

"dulu, pada tahun 1666, kebakaran yang melanda kota london memusnahkan lebih dari tiga belas ribu rumah penduduknya. hingga menjadi salah satu kebakaran terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah...

"dulu, 18 juli 64 kebakaran yang terjadi enam hari tujuh malam di roma mengakibatkan empat dari empat belas distrik yang ada di sana musnah dilahap si jago merah. sementara tujuh lainnya mengalami kerusakan parah. kamu tau semua kejadian itu?"


*geleng-geleng kepala


"ternyata api itu lumayan efektif ya, dijadikan sebagai alat pemusnah?"


*manggut-manggut terpaksa


"kontemplasi apa yang yang bisa diambil dari semua itu?"

*nyengir kuda


"jangan main api kamu...(!)"


*nelen ludah
aku tau didatar suaramu dan senyum itu, terdapat kalimat dengan tanda seru.


~aku rindu caramu meramu cemburu...



fb, 26022012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar