Selasa, 31 Mei 2016

Simbolik Membatik

drrrt... drrrt...

klik. hallo?

"hey, ganggu yah?"

menurut lo?? hm... gimana acaranya?

"seru tau... coba kamu ikut ke tugu proklamasi ini. jadinya, kan aku ngga sendiri."

kan, udah gue bilang, ngga bisa kalo hari kerja..

"iya, iya, biarpun aku udah ngabarin dari jauh jauh hari, toh, kamu juga tetep ngga akan bisa ambil cuti, kan?"

nyindir nih.., emang ada apa aja sih disana?

"banyak, dan ternyata selain ada pementasan opera terbuka, panitianya juga ngadain workshop tentang batik gitu, plus kursus kilat cara membuat batik secara cumacuma."

penting yah??

"seru aja lagi. kalau udah tau gimana proses membuat batik, pasti kamu juga tertarik. jadi gini nih,
pertama, kita semua dikasih selembar kain putih polos seukuran sapu tangan, terus sama mentornya kita diminta untuk membuat pola sesuai kreasi sendirisendiri. dan karena masih menggunakan pensil, bilamana nantinya terjadi kesalahan, kita bisa langsung menghapusnya.
terus, setelah polanya jadi, kita masuk ke langkah selanjutnya, yakni menorehkan 'malam' -semacam lilin cair yang panas gitu dengan menggunakan canting mengikuti pola yang tadi sudah kita bikin.
nah, menariknya, bila diproses canting ini terjadi kesalahan, dimana lilin atau 'malam' yang kita guratkan melenceng dari pola yang ada, kita tidak akan bisa lagi menghapusnya. menurutmu bagaimana cara menyiasatinya?"

buang. ganti kain yang baru.

"kalau begitu caramu, kemungkinan besar batik itu ngga akan pernah jadi. karena bagi seorang pemula, pada proses canting ini, biasanya kesalahan itu pasti akan terjadi. dan menurut mentornya lebih baik kita sedikit memainkan imajinasi untuk merubah kesalahan itu supaya menjadi terlihat indah. tak apa bila harus sedikit merubah pola dasarnya. toh, itu baru pola bukan?
ingat, tidak semua kesalahan bisa langsung dimaafkan lantas dilupakan. kadang, ada beberapa kesalahan yang harus melalui proses perbaikan terlebih dahulu baru bisa termaafkan.
terakhir, adalah proses perebusan dengan menggunakan campuran soda ash, yang berguna untuk melunturkan lilin dari kain, serta sebagai proses mematikan warna, sehingga batik yang telah jadi tidak akan luntur lagi."

hoaamm... udah ceritanya? oh, ya, kirakira lo pulang jam berapa?

"mungkin agak sorean kali yah.."

ya udah tungguin gue, pulang bareng aja kita, sekalian ntar mampir di museum tekstil. lo puas puasin dah melototin batik batik tua yang ada di sana.

"hehe... okelah.."

klik.


-------

maaf yah.. gue lupa kalo museum itu tutupnya jam dua.

"ngga apaapa lagi... aku seneng kog, bisa berdiri malammalam diatas jembatan layang ini. melihat kali daerah bongkaran yang hitam, dipadu lampulampu stasiun tanah abang yang benderang, ternyata bisa menimbulkan sensasi yang... tak terdefinisi.":)

(wih... ternyata beneran, batik bermotif ajaib lo ini ngga luntur sampe sekarang.)



fb: Rizal Mahmuddhin
25 Maret 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar