Kamis, 10 Juni 2021

Kopi Gunung Puntang, Jawara dari Tanah Pasundan



Menemani saudara dekatnya, yakni Kopi Papandayan Cipaganti yang mengikuti pagelaran Jakarta Coffee Week akhir pekan lalu, perwakilan petani kopi asal desa kaki Gunung Puntang, Jawa Barat pun mengirimkan produk kopi terbaiknya dalam ajang tahunan tersebut.

Muhammad Iqbal Bintang, pemuda asli Jawa Barat itu mendapat kehormatan untuk mengantar produk kopi unggulan dari daerahnya. Jenis kopi spesialti yang dilabeli dengan merek Kopi Murbeng Puntang.

Ia menjelaskan, kopi spesialti ialah kopi yang diolah dengan cara khusus, mulai dari pengolahan perkebunan hingga menjadi biji mentah. Salah satu cara yang paling terkenal dari proses pembuatan Specialty Coffee adalah "Petik Merah".

Lebih lanjut, Bintang, begitu ia biasa disapa, menuturkan bahwa petik merah adalah sebuah metode pencabutan buah kopi dari pohon dengan cara dipetik satu per satu, dan hanya dipilih dari buah kopi yang sudah matang. Hal tersebut membuat biji kopi yang dihasilkan dari buah kopi berwarna merah ini memiliki kualitas yang sangat baik.

"Ini yang bikin rasa kopinya jadi lebih organik," ujar Bintang.

Hasil tidak pernah mengkhianati prosesnya. Begitu kata orang bijak yang ternyata terbukti lewat proses panjang Kopi Gunung Puntang. Sebab, pada 2016 lalu kopi asal Jawa Barat tersebut berhasil menjadi jawara kopi dan didapuk sebagai juara satu dalam ajang internasional Specialty Coffee Association of America Expo di Atlanta, Amerika Serikat.

"Saat lelang di Atlanta, ya dibawa sama Sco-pi ini kopinya, Alhamdulillah ya menang." Ujarnya seraya tersipu.

Sebenarnya, ia sendiri pun tak tahu kenapa Kopi Gunung Puntang bisa didapuk sebagai pemenang pada ajang kopi bergengsi itu. Namun menurut hematnya, bicara kopi bukan hanya bicara soal rasa. Sebab semua indera semestinya harus terlibat saat tengah berinteraksi dengan minuman yang memiliki kandungan kafein itu.

"Kopi itu bukan cuma diminum, kopi itu dilihat, dihirup dan diminum. Kalau dilihat, kira-kira biji kopinya bagus ngga? utuh ngga? karena itu perlu disortir. Saat dihirup gimana wanginya? menyenangkan ngga? dan waktu di minum terasa ngga 'madunya'," tuturnya kemudian.[]


Telah tayang: https://akurat.co/kopi-gunung-puntang-jawara-dari-tanah-pasundan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar