Minggu, 13 Juni 2021

Untaian Permata Manado Berbahan Limbah Sisik Ikan

Kreatif dan cerdik melihat peluang. Hal itulah yang bisa merepresentasikan seorang Cahyannie. Pasalnya, Ibu rumah tangga asal Manado, Sulawesi Utara itu mampu menyulap limbah sisik ikan menjadi sebuah produk perhiasan pernak pernik yang memiliki nilai ekonomis.

"Ini saya bawa kerajinan sisik ikan kakap. Soalnya sisik ikan ini adanya di daerah perairan Sulawesi Utara, ikannya besar-besar jadi sisiknya pun besar-besar. Sisik yang dibuang ini bisa jadi perhiasan yang punya nilai tambah yang... Yah, lumayanlah," tuturnya saat mengikuti Pameran Kriyanusa di JCC, Jakarta.

Wanita yang akrab disapa Yannie ini menceritakan, awal produk perhiasan sisik ikan buatannya itu bermula saat dirinya menyadari betapa banyak limbah sisik ikan yang bertebaran di pasar-pasar ikan di daerahnya, sehingga sayang apabila dibuang begitu saja.

Mencoba memutar otak, terlintaslah di kepala untuk membuat limbah sisik ikan tersebut menjadi perhiasan yang memiliki nilai tambah ekonomis. Hingga akhirnya bersalinlah produk kerajinan pernak pernik berbahan limbah sisik ikan dengan merek dagang yang kini resmi terdaftar di HAKI yakni, Yannie Handicraft, Fish Scale Handicraft.

Beragam kerajinan perhiasan sisik ikan telah dibidani oleh Yannie, tak kurang dari 20 jenis jumlah pernak pernik terlahir melalui tangannya, antara lain yakni kalung, giwang, gelang dan Bros.

"Kisaran harga dari Rp 20.000 ya, Sampai Rp 50.000, tapi bisa lebih disesuaikan kalau ada pesanan," imbuhnya.

Dalam proses produksi kerajinan sisik ikan, Yannie biasa dibantu dengan empat orang yang sengaja dipekerjakannya.

Sementara untuk pemasaran, selain menjualnya di pasar lokal melalui toko-toko souvernir dan via online, dirinya juga kerap mengikut sertakan produknya pada ajang pameran.

"Pernah dikirim keluar negerinya itu... ke Amerika dan Eropa," katanya.

Terkait kendala yang masih dihadapi, ia mengatakan masih sering terganjal soal pemasaran. Untuk alasan itulah mengapa dirinya gemar mengikuti pameran-pameran di seluruh Indonesia khususnya yang diadakan Dinas Perindustrian Kerajinan Daerah Manado.

"Omzet rata-rata perbulan bisa Rp.10 juta. Kalau untuk pameran ini ngga terlalu besar ya dapetnya. Mmm... kita ke sini tujuannya, fokus tujuannya ngga ke penjualan ya, lebih biar orang tahu aja kalau ada produk dari sisik ikan," jelas Yannie.

Disinggung mengenai peran pemerintah terhadap usahanya tersebut, ia menuturkan Dinas Perindustrian Kerajinan Manado sudah dirasa cukup membantu dalam hal memfasilitasi segala yang diperlukan seperti, penyediaan ajang pameran dan menanggung seluruh biaya akomodasi yang diperlukan.

"Peran pemerintah cukup bagus. Ini saya ke sini juga dibawa sama Dinas Perindustrian Kota, mereka yang memfasilitasi kami para UKM. Dan biaya semuanya untuk ikut pameran ini gratis, semuanya," ujar Yannie Semringah.[]



Telah tayang: https://akurat.co/untaian-permata-manado-berbahan-limbah-sisik-ikan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar