Selasa, 05 Juni 2018

Tak Ada Gading yang Tak Retak

Tak ada gading yang tak retak. 
(Peribahasa)

***

Pesta demokrasi 9 Juli tinggal menghitung hari. Dan seperti party pada umumnya, keriuhanpun terjadi disana-sini. Dari dentuman musik, denting gelas beradu, suara orang bernyanyi yang kadang terdengar sumbang, sampai bisik-bisik dari gerombolan orang yang membentuk kelompok-kelompok kecil di setiap sudut ruangan yang terakumulasi hingga menimbulkan dengung pada gendang telinga. Dari membicarakan hal-hal remeh temeh sampai berbincang mengenai inti dari pesta itu sendiri, "Menentukan si bintang party".

Saling melontarkan opini tentang siapa yang pantas terpilih dan siapa yang bakal menjadi oposisi. Beberapa kelompok barangkali akan terdengar meninggikan suara. Sementara kelompok lainnya akan merendahkan nada bicara. Sesekali juga merendahkan penampilan calon-calon bintang yang ada. Ah, sudah biasa. Selama tak sampai menimbulkan chaos, tak apalah. Lagipula barangkali memang begini bagian dari proses kita untuk bisa sama-sama belajar menjadi dewasa.

Meski sebenarnya juga, Ini salah satu alasan kenapa aku kadang tak terlalu suka datang ke pesta. Terlalu banyak kebisingan disana. Kalau boleh memilih, aku akan lebih suka datang ke rumahmu di akhir pekan, berbincang soal masa depan kita yang mungkin penuh dinamika, dan membayangkan tentang anak-anak kita kelak yang cerdas seperti ibunya dan menggemaskan seperti bapaknya. #halah

Oke, oke, kembali ke perihal pesta demokrasi. Sampai dimana tadi? Ah, ya, soal calon bintang party. Di pesta demokrasi kali ini, "kebetulan" sudah tampil dua pria matang yang akan dipilih untuk menjadi bintang party melalui pemungutan suara. Mereka datang dari latar belakang dan keunggulan berbeda. Meski begitu keduanya memiliki irisan yang sama. Sama-sama terlahir di tanah air ini dan berjanji bila terpilih nanti akan membuat negeri tempat kelahiran kita ini bisa lebih baik lagi dikemudian hari. Aku percaya mereka bisa. Selama tak menghianati cita-cita luhurnya.

Siapa mereka?

Sebenarnya aku sendiri pun tak terlalu tahu dan tak kenal secara personal dengan kedua pria ini. Barangkali justru malah kalianlah yang lebih tahu, tapi kalau ditanya soal pendapat pribadi mengenai dua orang ini, terlepas dari kontroversi yang terjadi, dari salah satu sudut tempat ku duduk, aku bisa melihat, kedua pria ini memang layak dan punya harapan.

Pria pertama terlahir di Jakarta, pada tanggal 17 oktober 1952. Kenapa dia layak berdiri menjadi calon bintang di pesta demokrasi kali ini?

1. Pria yang kerap orasi berapi-api ini mengusai empat bahasa asing, Bahasa Inggris, Belanda, Jerman dan Perancis.

2. Saat berpangkat kapten dan memimpin pasukan Den 28 kopassus, Pada 31 Desember 1978, anak dari bagawan ekonomi Soemitro Djojohadikoesoemo ini berhasil melumpuhkan Nicolau dos Reis Lobato, pimpinan puncak gerombolan Fretilin dalam sebuah pertempuran di Lembah Mindelo, Timor Timur.

3. Tahun 1983, dia dipercaya sebagai wakil komandan Detasemen 81 Penanggulangan Teroris (Gultor) - Kopassus. Lantas, setelah menyelesaikan pelatihan anti teror sebagai lulusan terbaik di "Special Forces Officer Course" di Fort Benning, Amerika Serikat. Pria ini diberi tanggung jawab sebagai Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara.

4. Tahun 1996, satuan komando yang dipimpinnya berhasil dalam operasi pembebasan sandera peneliti Ekspedisi Lorentz '95 di desa Mapanduma, kabupaten Jayawijaya, Irian Jaya.
Keberhasilan dalam menyelamatkan nyawa 10 dari 12 peneliti yang disekap oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) dibawah pimpinan Kelly Kwalik dan Daniel Yudas Koyoga membuat nama Kopassus saat itu langsung melejit dan disandingkan sebagai pasukan elit ketiga terbaik di dunia setelah satuan pasukan anti teror Israel dan pasukan elit Inggris.

5. Masih ditahun yang sama, dia memprakasai pembentukan tim yang terdiri dari anggota Kopassus, Wanadri FPTI dan Mapala UI untuk mengibaran sang saka merah putih di Mount Everast, gunung tertinggi di dunia. Pencapaian ini sekaligus mengantarkan nama Asmujiono sebagai orang pertama se-Asia Tenggara yang berhasil mendaki puncak Everest.

6. Di dunia bisnis, perwira militer yang juga politisi dan pengusaha ini, memiliki dan memimpin dua puluh tujuh perusahaan, baik di dalam maupun di luar negeri. Diantaranya, PT Tidar Kerinci Agung, PT Nusantara Energy, PT Jaladri Nusantara dan... Lebih lengkapnya cobalah googling sendiri. Aku percaya paketan BB kalian bisa di pakai buat browsingan. :)

7. Di Organisasi nonpemerintah, pria ini terpilih sebagai ketua umum HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia). Mendirikan beberapa organisasi seperti Asosiasi Petani Indonesia, Asosiasi Pedagang Pasar Tradisional Indonesia dan Asosiasi Pencak Silat Indonesia.

8. Ayah dari Didiet ini juga, tiga kali terpilih sebagai ketua umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI), dimana pada SEA Games 2011 di Jakarta, cabang olah raga pencak silat berhasil mendapatkan juara umum dengan menyabet 9 dari 18 nomor
Yang dipertandingkan.

9. Penerima penghargaan Bintang Kartika Eka Paksi, Satyalancana Kesetiaan XVI, Satyalancana Seroja, Satyalancana Raksaka Dharma, Satyalancan Dwija Sistha, Satyalancana Wira Karya, dan Bintang Yudha Dharma Naraya.

Kurasa itu beberapa alasan kenapa pria ini pantas berdiri diatas pentas pesta demokrasi dan menjadi calon bintang di party ini. Lantas bagaimana dengan pria kedua? kuharap kalian tak kan menganga, karena dia juga tak kalah luar biasa dalam menorehkan prestasi.

Terlahir disalah satu sudut Surakarta pada tanggal 21 Juni 1961, dia pantas menjadi calon untuk bisa dipilih, karena...

1. Pria yang gemar tampil sederhana ini memiliki cara yang humanis sekali. Dia lebih memilih untuk menggunakan cara-cara pendekatan dan berbincang. Serta terkenal dengan gaya "blusukan"nya.

2. Saat menjabat sebagai walikota Surakarta, kota solo dinyatakan sebagai kota besar terbaik kedua dalam penataan ruang se-Indonesia. Sehingga mengantarkannya mendapat penghargaan dari Kementrian PU di tahun 2007.

3. Anak dari tukang kayu, Noto Mihardjo ini sempat dianugerahi Piala Citra Bhakti Abdi Negara 2008, 2009 dan 2010 dari Presiden RI.

4. Sempat mendapat anugerah Bung Hatta Anticorruption Award 2010. Oleh KPK ia juga di beri penghargaan atas keberaniannya melaporkan berbagai barang gratifikasi yang diterima.

5. pada tanggal 12 Agustus 2011 karena dianggap sebagai kepala daerah yang telah memberi pengabdian kepada rakyat, Presiden RI menyematkannya Bintang Jasa Utama. Sebuah penghargaan tertinggi yang diberikan kepada warga negara sipil.

6. Penerima penghargaan Dompet Dhuafa Award 2011 kategori "Agen of Change" bidang kemandirian.

7. Pada 2012 ia meraih penghargaan e-government dari Kementrian Komunikasi dan informatika (Kemenkominfo) karena dinilai berhasil dalam penerapan e-government di pemerintaha kota Solo.

8. Di tahun 2013, Lulusan UGM ini, oleh Yayasan Wali Kota Sedunia (The World City Mayors Foundation) dinobatkan sebagai walikota terbaik ke 3 di dunia atas keberhasilannya dalam memimpin Surakarta sebagai kota seni dan budaya

9. Dipenghujung tahun 2013, setelah menggagas perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, Kementrian Perumahan Rakyat (Kemenpera) menganugerahinya penghargaan Adiupaya Puritama 2013. Yang akhirnya juga mengantarkan walikota Jakarta Selatan, Syamsuddin Noor, meraih penghargaan yang serupa.

10. Masih dipenghujung tahun yang sama, 2013. Ia mendapatkan perghargaan Indeks Pembangunan Ketenagakejaan (IPK) dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) atas prestasi Pemprov DKI Jakarta yang berhasil melaksanakan pembangunan bidang ketenagakerjaan di wilayah masing-masing sepanjang tahun 2013.

11. Lagi-lagi, masih di penghujung tahun 2013, Lembaga Pemilihan Indonesia (LPI) menganugerahinya penghargaan Tokoh Pluralis Tahun 2013, karena dianggap mampu menjaga kesetaraan etnis, agama, dan kelompok lainnya.

12. Tahun ini, Berkat Beberapa percepatan program-program seperti Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan Kartu Jakarta Pintar (KJP), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) akhirnya menganugerahi penghargaan MDGs (Millenium Developments Goals) 2014.
Selain itu juga --masih dari Bappenas, ia juga mendapatkan penghargaan Pangripta Nusantara Utama untuk kategori A dengan hasil perencanaan terbaik.

14. Di kancah internasional, Ayah dari Gibran, Kahiyang, dan Kaesang ini juga sempat mendapat penghargaan dari UNICEF dalam program Perlindungan Anak di tahun 2006.

15. Tidak hanya itu, insinyur kehutanan ini juga mendapat penghargaan dari Kemitraan Pemerintahan Lokal Demokratis Asia Tenggara (Delgosea) atas keberhasilan Solo melakukan relokasi yang manusiawi dan pemberdayaan pedagang kaki lima.

16. Oleh majalah Tempo terpilih menjadi salah satu dari "10 Tokoh 2008". Majalah Men's Obsession menganugerahi Men's Obsesison Decade Awards 2004-2014 untuk kategori rising leader. Rakyat Merdeka online menganugerahi tropi Manusia Bintang untuk kategori Democracy Award. Program Seputar Indonesia memberikan penghargaan kategori Tokoh Seputar Indonesia. Dan... Aku mohon lengkapi sendiri. Mataku mulai kunang-kunang melihat daftar panjang penghargaannya. -___-"

17. Yang tadi itu baru media nasional, lantas bagaimana menurut media internasional mengenai pria bersahaja ini? Globe Asia menyebut ia sebagai "MAN OF THE YEAR". Fortune memilih dia sebagai salah satu dari "WORLD's 50 GREATEST LEADERS". Tak hanya itu, BBC sampai mengeluarkan satu artikel berjudul “Flooding Tests 'Jakarta's Obama'”. Juga, gaya blusukan yang dilakukannya bahkan menarik minat TV5 Prancis untuk membuat liputan khusus untuk menyoroti gaya blusukannya itu.

Ya, kira-kira seperti itu, tentu daftar ini masih jauh dari kata rinci. intinya, kedua pria ini memang pantas berdiri sebagai calon bintang di pesta demokrasi kali ini. Mereka punya harapan. Kita punya harapan.

Terserah kalian ingin memilih siapa. Disesuaikan dengan kepentingan masing-masing aja. Cuma saran, saat pemilu nanti, upayakan pilihlah dengan hati. Karena hanya dengan kebesaran hati, kita akan tetap bisa sama-sama menang jika ternyata calon bintang yang kita jagokan barangkali belum berhasil terpilih.
#aseeekkk

*senyum dengan kulit cabe terselip diantara gigi




(fb:24062014)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar